SOKOGURU - Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program pembiayaan bersubsidi dari pemerintah untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.
Khusus bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH), Kemensos memberikan akses KUR sebagai bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi.
Artikel ini akan mengulas secara lengkap cara mengajukan KUR bagi KPM PKH sesuai dengan panduan resmi dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos).
Apa Itu KUR untuk KPM PKH?
KUR untuk KPM PKH adalah bentuk dukungan pembiayaan modal usaha bagi keluarga penerima bantuan sosial yang sudah memasuki tahap graduasi mandiri.
Artinya, mereka tidak lagi bergantung sepenuhnya pada bantuan sosial dan dinilai siap untuk menjalankan usaha secara berkelanjutan.
Kemensosmemfasilitasi KPM agar dapat mengakses KUR melalui bank-bank yang telah ditunjuk, seperti BRI, BNI, dan Mandiri, dengan bunga ringan dan tanpa agunan tambahan.
Syarat Mengajukan KUR bagi KPM PKH
Untuk dapat mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR), KPM PKH harus memenuhi sejumlah syarat yang telah ditentukan oleh Kemensos dan lembaga keuangan yang ditunjuk.
Pertama-tama, calon penerima wajib merupakan KPM PKH yang telah lulus atau masuk tahap graduasi.
Calon pemohon juga harus memiliki usaha produktif yang berjalan secara aktif. Usaha ini bisa berupa kegiatan perdagangan, jasa, pertanian, atau bentuk usaha kecil lainnya.
Usaha tidak harus besar, tetapi harus nyata dan konsisten dijalankan, karena pihak bank akan melakukan verifikasi langsung ke lapangan.
Dari sisi administrasi, dokumen-dokumen seperti KTP, Kartu Keluarga (KK), dan Surat Keterangan Usaha (SKU) dari kelurahan atau desa setempat menjadi persyaratan utama.
Jika memungkinkan, calon penerima juga disarankan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk memperkuat legalitas usaha mereka.
Di samping itu, penting untuk dipastikan bahwa calon pemohon tidak sedang memiliki pinjaman produktif lainnya dari lembaga keuangan saat mengajukan KUR.
Seluruh proses pengajuan juga harus melibatkan pendamping PKH, karena mereka berperan sebagai penghubung antara masyarakat dan lembaga penyalur kredit.
Pendamping akan membantu menilai kesiapan usaha, memberi rekomendasi, dan mendampingi dalam proses pengajuan hingga tahap pencairan dana.
Kehadiran pendamping ini menunjukkan bahwa proses pengajuan KUR bagi KPM PKH tidak hanya berbasis dokumen, tetapi juga berbasis asesmen sosial dan kesiapan lapangan.
Keuntungan KUR bagi KPM PKH
Program KUR yang ditawarkan kepada KPM PKH membawa sejumlah manfaat yang sangat signifikan, terutama bagi mereka yang baru mulai membangun kemandirian ekonomi.
Salah satu keunggulan utamanya adalah suku bunga yang sangat rendah, yaitu maksimal 6% per tahun.
Bunga ini jauh lebih ringan dibandingkan kredit komersial biasa, sehingga cicilan bulanan menjadi lebih terjangkau dan tidak membebani arus kas pelaku usaha kecil.
Selain itu, KUR juga memberikan kemudahan berupa pembiayaan tanpa agunan tambahan untuk pinjaman dengan plafon hingga Rp100 juta.
Hal ini tentu menjadi peluang besar bagi KPM PKH yang belum memiliki aset untuk dijaminkan.
Mereka tetap bisa memperoleh modal usaha tanpa harus menyerahkan sertifikat tanah atau kendaraan sebagai jaminan.
Program ini juga membuka akses permodalan yang sebelumnya sulit dijangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah.
KPM yang dulunya hanya mengandalkan bantuan sosial kini bisa naik kelas menjadi pelaku usaha mikro yang mandiri, memiliki usaha sendiri, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal.
Mengajukan KUR bagi KPM PKH adalah langkah awal yang sangat strategis untuk meningkatkan kemandirian finansial.
Dengan dukungan penuh dari Kemensos dan perbankan, Anda tidak hanya mendapatkan dana usaha, tetapi juga pendampingan yang bisa membantu usaha Anda berkembang. (*)
